Sibolga Sumut, – Seorang pemuda berusia 21 tahun, berinisial AR, warga Kelurahan Kalangan, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng) tewas dikeroyok sejumlah pemuda pada Sabtu (1/11/2025) dini hari di depan Masjid Agung Sibolga.
Ia dinyatakan meninggal setelah sempat dilarikan warga ke Rumah Sakit Umum Daerah Kota Sibolga, Sabtu (1/11/2025) pukul 06.00 WIB. Informasi yang diperoleh menyebutkan, awalnya pemuda tersebut ditemukan warga tergeletak dengan kondisi luka robek dibagian pelipis wajah di halaman Masjid Agung Sibolga, Kelurahan Pasar Belakang, Kota Sibolga.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Dari video rekaman CCTV yang dibagikan Pimpinan DPRD Kota Sibolga Jamil Zeb Tumori, tampak korban mendapatkan tindakan penganiayaan yang dilakukan sebanyak lima orang pemuda lainnya hingga tidak sadarkan diri.
Ironisnya, usai dikeroyok dengan kondisi tidak berdaya, AR diseret keluar dan diletakkan begitu saja di pinggir jalan. Meski sempat mendapatkan penanganan insentif di RSUD Sibolga, nyawa pemuda itu tak tertolong.
Sementara itu, pihak keluarga, Rida Chaniago memohon kepada Polres Sibolga dan Wakil Ketua DPRD Sibolga, Jamil Zeb Tumori untuk membantu mengusut kasus ini sampai tuntas.
“Perihal anak kemanakan kami yang telah dikeroyok. Mohon bantuannya, mereka telah mengambil nyawa anak kami di tangan mereka yang tidak punya prikemanusiaan,” ujarnya.
Keluarga korban juga meminta Polres Sibolga untuk segera ditindak. “Kami menuntut keadilan untuk almarhum anak kami. Semoga dengan kejadian ini ada pelajaran berharga kepada para penganiaya yang tidak punya prikemanusiaan itu,” ucap Rida.
Wakil Ketua DPRD Sibolga, Jamil Zeb Tumori menilai kasus pengeroyokan tersebut merupakan kejadian yang menyayat hati yang dilakukan sekelompok generasi muda di Kota Sibolga.














