Pilarfakta.id – Badan kekar, baju berpangkat, dan jabatan mentereng, tidak membuat seorang prajurit TNI berpangkat Mayor ini kuat saat mengenang kepergian sang istri tercinta. Ia adalah Mayor Inf Robiansyah.
Dalam sebuah wawancara di channel Youtube TNI AD, Robi menceritakan semua firasat yang dirasakan sebelum kehilangan sang istri. Di sana, prajurit yang baru saja mendapatkan jabatan baru itu juga tidak kuasa menahan air mata.
Terlebih, Robi ditinggal sang istri saat menempuh pendidikan. Lantas, bagaimana kisah haru Mayor Inf Robiansyah dan bagaimana ia merasakan firasat sebelum kepergian sang istri tercinta? Simak ulasan lengkapnya sebagai berikut.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Mayor Inf Robiansyah bercerita dan meluapkan semua perasaan harunya saat berada di podcast TNI AD. Robi mengaku bahwa sebelum sang istri meninggal dunia, ia sudah merasakan firasat saat sedang berbincang dengan sang istri.
Saat itu Robi dan istri sedang berbaring berdua. Kemudian, istri Robi mengatakan bahwa ia sudah tidak kuat lagi. Hal itu pun membuat Robi terkejut. Terlebih, sang istri juga melanjutkan kalimatnya dengan memberikan pesan penting.
“Abi, ami sudah nggak kuat, abi terus berjalan, jangan pernah abi melihat lagi. Satu saja pesan ami, ami titip kakak sama dede, harus terus maju,” ucap Mayor Inf Robi menirukan kalimat istrinya.
Kekhawatiran itu pun muncul. Usai mendengar pernyataan istrinya, Robi selalu mengecek keadaan istrinya. Setiap hari di sela-sela pekerjaannya, ia tidak pernah luput memberikan perhatian kepada sang istri.
“Dari pertanyaan istri saya terakhir itu saya selalu mengecek, setiap ada waktu kami tanyakan kepada istri, bagaimana keadaan. Selalu saya (tanya) kondisi terakhir bagaimana,” terang Robi.
Mendengar Kabar Kepergian Istri
Mayor Inf Robiansyah mendengar kabar kepergian sang istri ketika ia sedang melaksanakan pendidikan. Oleh karenanya, ia tidak bisa mendampingi saat detik-detik kepergiannya.
Robi mendapatkan kabar itu dari mertua melalui telepon. Ketika mendengar bahwa pasangan hidupnya telah tiada, ia langsung terkejut dan tersentak. Hal pertama yang dilakukan adalah menemui komandan dan meminta izin untuk pulang.
Kabar baiknya, semua rekan seperjuangan Robi, mendukung penuh dan selalu saling support. Mereka tidak membiarkan Robi pulang sendirian. Sehingga komandan dan rekan-rekan di TNI menyiapkan mobil dan driver untuk dia pulang ke rumah.
Hal itu dilakukan agar Robi bisa sampai ke rumah dengan selamat. Pasalnya, mendengar kabar duka adalah hal yang sangat menyakitkan, sehingga dikhawatirkan Robi tidak bisa fokus dalam menyetir.
“Dia menyiapkan driver juga untuk membantu saya kembali ke Bogor, ke kediaman saya. Begitu saat di perjalanan benar juga. Firasat teman-teman benar juga. Kalau seandainya saat itu saya jalan mungkin saya tidak sampai di rumah,” ucap Robi.
Sambil menangis sesenggukan, Robi terus mengingat pesan sang istri agar menjaga kedua anaknya. Terlebih, dua buah hati mereka bercita-cita menjadi prajurit TNI sehingga sang istri meminta Robi untuk mewujudkan cita-cita kedua anaknya.














