Akurat dan Benar: Wajib meliput dan memberitakan fakta secara akurat, tidak memutarbalikkan fakta, dan selalu memverifikasi informasi sebelum dipublikasikan
Objektif dan Adil: Berusaha untuk bersikap objektif, menyajikan semua sisi cerita yang relevan, dan memberikan ruang koreksi (hak jawab) kepada pihak yang diberitakan jika diperlukan
Tidak Berbohong/Memanipulasi: Dilarang keras membuat berita bohong (hoaks), memanipulasi foto atau video, dan tidak melakukan plagiat
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Menghormati Privasi: Menghargai privasi narasumber dan masyarakat, terutama dalam isu-isu sensitif yang melibatkan anak-anak, korban kekerasan, atau masalah pribadi, kecuali jika ada kepentingan publik yang mendesak
Sensitif terhadap Isu SARA: Menghindari pemberitaan yang dapat memicu konflik berdasarkan suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) atau yang bersifat diskriminatif
Berdampak Positif: Mempertimbangkan konsekuensi sosial dari pemberitaan dan berupaya memberikan informasi yang bermanfaat serta mendorong diskusi publik yang konstruktif.
Independen: Bebas dari pengaruh, tekanan, atau kepentingan pribadi, politik, maupun bisnis. Jurnalis tidak boleh menerima suap atau fasilitas yang dapat memengaruhi objektivitasnya [1].
Transparan: Bila ada konflik kepentingan, jurnalis harus menyatakannya secara terbuka kepada publik atau redaksi.
Profesional dalam Wawancara: Menjaga sikap sopan dan profesional saat meliput atau mewawancarai narasumber, tidak memaksakan kehendak atau melakukan intimidasi.
Mengakui Kesalahan: Jika terjadi kesalahan dalam pemberitaan, jurnalis wajib segera mengoreksi, meminta maaf, dan menerbitkan hak jawab dari pihak terkait
Menyebutkan Sumber: Menyebutkan sumber informasi secara jelas (kecuali jika sumber meminta anonim demi keamanan dan kredibilitasnya)














